Efendi, salah satu orang dekat cabup Lucky Hakim menggelar jumpa pers
INDRAMAYU, indramayunews.id – Suhu politik menjelang pelaksanaan Pilkada yang tinggal menghitung hari lagi mulai memanas. Aroma aksi saling serang antara kandidat calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) juga mulai santer dilakukan.
Hal itu terlihat saat pelaksanaan debat cabup dan cawabup yang dihelat KPU Indramayu. Masing_masing calon berusaha menyudutkan calon lainnya supaya mendapat simpati dari masyarakat yang akan memilih dirinya pada ajang demokrasi yang dihelat lima tahun sekali.
Seperti saat ini masyarakat Indramayu dihebohkan dengan sosok Efendi, salah satu orang dekat cabup pasangan nomor urut 2 (dua) Lucky Hakim_Syaefudin atau Lucky_Sae.
Keinginan tahuan masyarakat terhadap sosok calon bupati Indramayu, Lucky Hakim akhirnya dibongkar oleh Efendi. Bahkan ia dengan terang_teeangan menggelar jumpa pers dengan membuka sifat asli Lucky Hakim yang sekarang ikut konstalasi politik itu dinilai banyak bermain peran dan omongannya tidak sesuai dengan kenyataan.
Efendy yang juga nantan wakil badan pemenangan Partai Gerindra Kabupaten Indramayu ini membeberkan segala hal yang berkaitan dengan sosok Lucky Hakim. Dari mulai persoalan puluhan proyek yang mangkrak, hingga persoalan mundurnya Lucky Hakim sebagai wakil bupati dengan mahar 2,5 miliar Rupiah.
Effendi membeberkan persoalan 26 proyek yang mangkrak dan menjadi temuan BPK. Proyek tersebut diduga kuat melibatkan wakil bupati Indramayu Lucky Hakim.
Efendi juga membeberkan Lucky Hakim ternyata menerima uang Rp 2,5 miliar saat mengundurkan diri dari Jabatan Wakil Bupati Indramayu.”Uang itu sudah diterima Lucky Hakim,”jelas mantan Wakil Ketua DPC Gerindra Indramayu, Efendi, Kamis (7/11/2024) di kantornya
Efendi membeberkan hal tersebut kepada awak media sebagai bentuk kepedulian dan tanggungjawab dirinya atas nasib masa depan Indramayu.
Efendi menegaskan, dirinya mengetahui sepak terjang dan rekam jejak Lucky Hakim sejak Pilkada Indramayu 2020.
Ini karena dia juga merupakan Mantan Wakil Ketua Badan Pemenangan Kepala Daerah DPC Gerindra Indramayu dan cukup dekat secara pribadi dengan Lucky Hakim.
Efendi menjelaskan, proses pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu berawal dari banyaknya proyek bermasalah yang tidak terlepas dari campur tangan Lucky. Hal itu menyebabkan kerenggangan hubungan antara Bupati Nina Agustina dan Lucky.
“Saya sendiri adalah saksi perjalanan proses pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wabup yang dulu dikatakan dia mundur karena tidak diberikan peran, itu semua keliru,” ujar Efendi.
Ternyata, dijelaskan Efendi, proses pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu, bermotif transaksional. Lucky Hakim menerima uang Rp 2,5 miliar dari seseorang yang berpotensi menggantikan dirinya sebagai Wakil Bupati.
Ia juga berani mempertanggungjawabkan apa yang dia katakan tersebut. Karena ia menyaksikan langsung dari proses pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu pada tahun 2023.
“Apa yang saya sampaikan ini sudah saya pertimbangkan dan saya siap dengan segala konsekuensinya. Bahkan ketika ada yang tidak berkenan dan membawa masalah ini ke proses hukum saya senang karena akan saya beberkan lebih banyak lagi fakta. (rilis/tim)