Indramayu- Pesta Demokrasi Tingkat Desa dalam Pemilihan Kuwu Serentak 171 Desa Se-Kabupaten Indramayu telah usai. Para calon kuwu diperkirakan menghabiskan dana ratusan hingga milyaran rupiah untuk mendapatkan kursi orang nomor 1 di desa masing-masing, Senin (07/06).
Seperti diketahui, Pemilihan Kuwu merupakan ajang bagi masyarakat mendapatkan Curnis (Kucuran Manis) yang sudah menjadi trik lama bagi para calon Kuwu demi meraup suara sebanyak-banyaknya.
Berbagai ‘bingkisan’ diberikan saat kampanye hingga menjelang H-1 pencoblosan pada hari Rabu (2/06) kemarin. Tujuannya tidak lain untuk meraih simpatisan guna melancarkan jalan mendudukkan kursi sebagai Kepala Desa Periode 2021-2027.
“Iya, kami sejak sebulan sebelumnya sudah ada pos-pos pemenangan dari masing-masing calon kuwu. Ada sajian gula, teh, kopi, dan bakar-bakaran ikan atau ayam dari para kandidat calon kuwu setiap malam,” papar salah satu warga Desa Pabean Ilir Rastim (35).
Bahkan dari salah satu tokoh masyarakat, diperkirakan para calon kuwu menghabiskan ratusan hingga milyaran rupiah sebagai modal utama dalam hal logistik maupun “serangan fajar”H-1 menjelang pencoblosan.
“Iya sudah menjadi rahasia umum. saya dengar dari beberapa Timses Calon Kuwu ada yang habis 3 Milyar, ada yang 1,3 Milyar, dan ada yang habis 500 hingga 600 juta. Memang budaya masyarakat di Desa seperti itu. Kita sulit sekali mengindari money politic. Padahal itu jelas tidak sehat dalam roda pemerintahan desa ke depannya. Bukannya malah membangun desa, nanti malah balik modal dulu yang diprioritaskan,” papar tokoh masyarakat Herry.(Sep)
