INDRAMAYU, indramayunews.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau langsung pelaksanaan Gebyar 5.000 vaksinasi massal kepada warga Indramayu di Komplek Bumi Patra Pertamina RU VI Balongan Indramayu, Jum’at (10/9). Vaksinasi massal ini merupakan keseriusan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.
Kegiatan 5.000 vaksinasi itu dilaksanakan sejak 8 Agustus hingga 10 Agustus 2021. Kegiatan ini menjadi akselerasi antara Pemerintah Provisi Jawa Barat dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Pertamina RU VI Balongan.
Dalam sambutannya Ridwan Kamil mengatakan, guna meningkatkan kekebalan tubuh dan mencapai herd immunity, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan 37 juta vaksinasi kepada warganya. Dengan begitu, diharapkan pada akir tahun nanti, seluruh warga Jabar telah terlindungi oleh vaksin Covid-19, sehingga dapat terhindar dari paparan Covid-19.
“Sekarang tugas kita hanya satu, yakni memperkuat orang sehat melalui vaksinasi. Vaksinasi itu seperti payung jadi kecipratan sedikit mungkin ada. Tetapi tidak basah kuyup. Jadi jika ada yang bertanya kenapa masih ada terkena Covid-19 walau sudah divaksin, maka ya tadi. Kecipratan tapi jumlahnya tidak banyak dan tidak mematikan, sehingga perlu dipahami orang tidak divaksin itu 17 kali lipat potensi kematian dibandingkan orang yang sudah divaksin,” jelasnya.
Emil (Red: sapaan akrabnya) menjelaskan, Pemerintah Jawa Barat menargetkan 20.000 orang per hari untuk divaksin baik oleh pemerintah,TNI, Polri dan lembaga lainnya. Disamping itu, upaya percepatan vaksinasi bisa dilakukan dengan cara para vaksinator di masing-masing puskesmas di Indramayu keliling ke desa-desa dan mendekatkan diri dengan masyarakat, sehingga dapat mempersingkat waktu khususnya bagi warga lanjut usia (lansia) dan kaum difabel ketika akan disuntik vaksin tidak menunggu lama.
“Kalau penyuntik di Puskesmas ini berkeliling, hasilnya akan lebih cepat lebih cepat dan banyak, karena memang jika penyuntikan dilakukan di Puskesmas, mungkin sangat terbatas tempatnya, sehingga jika di balai desa mungkin lebih besar. Coba inovasikan itu dan dilaksanakan karena sudah lebih dari cukup untuk mengejar target vaksinasi di Bulan Desember 2021,” tambahnya.
Emil berharap, jika inovasi tersebut dilaksanakan dan berhasil, maka tugas selanjutnya bagi pemerintah adalah menyiapkan kehidupan baru. “Dalam suasana vaksinasi beres dan masa kedaruratan sudah lewat, penerapan 6M akan menjadi kehidupan baru, Walau tidak nyaman, tapi kita menunggu sampai betul-betul kembali normal seperti dulu, ” harapannya.
Sementara itu Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar mengatakan, Pemerintah Kabupaten Indramayu terus berupaya semaksimal mungkin melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Bahkan saat ini, vaksinasi sudah menyasar ke semua lini dan adanya upaya kerjasama dengan perusahaan dalam percepatan vaksinasi bisa tercapai.
Bupati Nina Agustina memaparkan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, sasaran vaksinasi saat ini mencapai 1.462.940. Sedangkan data per 9 September 2021, total vaksinasi di Kabupaten Indramayu sebanyak 522.592 orang, dengan rincian vaksinasi tahap satu sebanyak 361.483 orang sementara vaksinasi tahap kedua sebanyak 158.515 orang dan vaksinasi tahap 3 bagi tenaga kesehatan sebanyak 2.594 orang.
“Perlu saya sampaikan bahwa Kabupaten Indramayu menempati posisi 5 besar kabupaten/kota dengan kenaikan presentasi cakupan vaksinasi di Jawa Barat pada pekan kedua Bulan Agustus 2021,” paparnya.
Bupati Nina Agustina menjelaskan, dalam sepekan terakhir ini, kasus sebaran Covid-19 di Indramayu mengalami penurunan yang sangat signifikan. Ini menjadi penanda kesuksesan bersama, mengingat saat ini Indramayu berada di Level 2 dan berharap bisa turun ke Level 1 PPKM Jawa Bali.
“Alhamdulillah selama sepekan terakhir, kasus terkonfirmasi Covid-19 mengalami penurunan. Dalam tiga hari terakhir, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 perharinya di bawah 10 orang. Berdasarkan Inmendagri terbaru No. 39 Tentang PPKM Jawa Bali, Kabupaten Indramayu masuk ke dalam Level 2 dan mudah-mudahan dengan kerja keras seluruh pihak bisa secepatnya Indramayu menjadi Level 1,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan bantuan secara simbolis kepada Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar berupa bantuan keuangan khusus untuk desa sebesar Rp40 miliar, 2.000 paket sembako, dan laptop program Shopee Centre untuk 2 kecamatan. (Jal)