Sosok H Warto yang Sukses Geluti Bisnis Kuliner Hingga Merambah ke Bisnis Agro Wisata Buah Naga
INDRAMAYU, indramayunews.id – Siapa sih yang tidak kenal dengan Rumah Makan Panorama dengan menu khas pindang Kepala Ikan Manyung atau Gombyang. Tak heran jika banyak para wisatawan berdatangan untuk menikmati kuliner khas Indramayu tersebut.
RASANYA tidak lengkap kalau kita ke Indramayu tidak mencicipi makanan khas kuliner khas itu. Sejumlah pejabat dari kelas menengah hingga pejabat tinggi negara tak mau ketinggalan. Mereka menyempatkan diri mampir untuk menikmati menu pindang Kepala Ikan Gombyang.
“Rasanya benar-benar nikmat dan menambah selera makan saya, pas banget di lidah, dan cita rasanya tak ada bandingnya. Ini benar benar mantap dan perlu terus dikembangkan,” ucap Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki yang belum lama ini makan di rumah makan tersebut.Siapa sebenarnya pemilik Rumah Makan Panorama yang menggoncang bisnis kuliner di Kota Mangga itu.
Dia adalah Warto (50).Bapak enam anak dari perkawinanya dengan Maryati itu benar benar sukses dalam menggeluti usaha kuliner.Dibalik kesuksesannya, alumnus SMAN 2 Indramayu itu tidak semuda membalikan telapak tangan.
Ia jatuh bangun dalam menjalankan usahanya, bahkan ia sempat hendak dijual rumah makannya itu.
Siapa sangka pengusaha yang kini memiliki 50 karyawan ini dulunya adalah orang biasa dengan penghasilan pas-pasan.
Biografi Riwayat pendidikan Warto mulai dari SDN 1 Tambak, lalu melanjutkan ke SMPN 2 Indramayu. Setelah itu lanjut ke pendidikan menengah atas SMAN 2 Indramayu. Bahkan pria murah senyum dan selalu berbagi dengan sesama itu tak mau kalah dalam menuntut ilmu dengan anak, anaknya.Pada tahun 2021, dia meraih gelar Sarjana Ilmu Politik (SIP) pada Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu.
Hal ini membuktikan bahwa ilmu adalah nomor satu bagi dirinya. Makanya tak heran apabila kedua anaknya yang menlanjutkan ke fakultas kedokteran.Warto adalah anak kandung dari pasangan Bapak Sarta dan Ibu Masem yang hanya menamatkan pendidikannya sebatas Sekolah Rakyat (SR) saja.
Ia memiliki 4 saudara kandung bernama Tasinih, Sunanto, Waryati dan Rushaenah.Warto muda menikahi seorang gadis bernama Maryati pada tahun 1998 di usianya yang ke-29 tahun, dan dikaruniai 6 buah hati. Mereka bernama Atika Fitri Lestari, Rani Ega Yuliarti, Dina Barka Jumiati, Teguh Sejati Hartato, Refina Lintang Sugiarti dan Dinar Wulan Hartati.
Perjalanan karir Warto pada tahun 1990 setelah lulus SMA bekerja di Koperasi Unit Desa (KUD) Pekandangan Jaya. Pernah juga menangani Perusahaan Listrik Nasional (PLN) hanya 3 bulan saja.
Selang dari sana, dia pindah ke Bengkel Pengelasan merantau ke Kota Parahyangan Bandung. Namun hanya bertahan beberapa minggu saja. Sebab tidak memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang tersebut.
Dari tahun 1992 sampai dengan 1994. Pada tahun yang sama, Ia juga pernah bekerja di SPBU Desa Jumbleng milik H Erman Effendi.
Sudah cukup pengalaman, H. Uryanto Hadi yang merupakan adik dari H Erman Effendi tertarik menawarkan Warto untuk bekerja di dua perusahaannya. Yaitu PT Sumber Budi dan PT Dian Putra Pertiwi yang bergerak di bidang Kontraktor GAPENSI selama 2 tahun.Pekerjaan ini Ia geluti dari tahun 1994 sampai tahun 1996.
Kenyang dengan pengalaman di dunia kontraktor, Warto kemudian mendapatkan kehormatan bergabung di Pertamina RU VI Balongan atas rekomendasi sahabatnya. Di sana Ia mengisi posisi sebagai staf administari di bagian Engineer UP VI hingga tahun 2001.
Tidak cukup puas hanya menjadi karyawan, Warto pun mulai berpikir untuk merintis usaha oslah atau pembenihan bibit benur (udang) dan Nener (ikan bandeng).
Setelah usaha bibit oslah berjalan, Ia memutuskan keluar dari perusahaan kilang minyak terbesar di Indonesia itu.Untuk Usaha Oslah sendiri sebenarnya H Warto geluti sejak lamaal. Barulah pada tahun 2009, Warto mengembangkan bisnisnya di bidang kuliner. Dalam pengakuannya, Warto memaparkan alasan mengapa dia terinspirasi membangun usaha tersebut.
“Saya coba buka usaha rumah makan karena saya berfikir stok barang sangat mudah dan dekat dengan tempat pelelangan ikan. Namun, awalnya karena tidak mempunyai tempat yang strategis, akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka di atas lahan pemberian orang tua, sembari berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Warto Bos Restoran Seafood Panorama Tambak.
Sebagai momen pembukaan pada tahun 2009 itu, H Warto membuka rumah makan untuk peresmiannya dengan mengundang orang penting dari Dinas Pemerintahan Kabupaten Indramayu dengan kapasitas meja yang terbatas. Namun, Ia gigih mengembangkan terus usahanya.
“Saya tidak pernah diam saya selalu mempromosikannya kepada teman-teman saya ketika bertemu, meskipun hanya punya 5 meja dengan Menu Pindang Gombyang dan Ikan Bakar saja,” imbuhnya kepada indramayunews.id.
Perjuangan Warto yang tidak kenal lelah membangun Restoran Kuliner Seafood Panorama yang awalnya hanya 6 karyawan, kini sudah berhasil menghidupi 50 karyawan. Bukan tanpa halangan dan rintangan, Warto juga hampir putus asa karena pengunjung sepi di tahun pertamanya.”Suka duka dalam merintis rumah makan pada tahun pertama, saya sudah pesimis karena tidak ada pemasukan.
Yang ada hanya pengeluaran terus menerus. saya pesimis waktu itu karena sangat merugi. Sebab masakan yang tersisa itu selalu saya buang.
Untung ketutup masih ada usaha Oslah,” terangnya sembari memantau di restorannya.Warto pernah hampir menyerah pada tahun 2010. Sampai Ia tawarkan ke orang yang dia percaya untuk melanjutkannya.
Bahkan Ia hanya ambil keuntungan bagi hasil saja. Akan tetapi ada temannya yang memberi masukan kepadanya untuk tidak menyerah.“ Dia bilang ke saya agar saya bersabar saja”.
Katanyanya kalau usaha baru satu tahun saja itu belum apa-apa, kebanyakan orang sudah bisa bergerak itu kalau sudah 3 tahun, kalau sudah 3 tahun belum saja ya tinggal kita bagaimana. Saya pun ikut sarannya.
Disitu saya coba bertahan, pada tahun ke-2 barulah masuk berbagai media untuk promosikan usaha saya,” terangnya.Kini Warto sukses dan menyekolahkan dua anaknya masuk ke Fakultas Kedokteran.
Tak sampai di situ, baru baru ini Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA, menyempatkan diri untuk membuka panen buah naga.
Ternyata tanaman itu adalah milik H Warto yang terus mengembangkan sayapnya hingga di bidang pertanian. Sekitar satu hektar lebih, tanah miliknya di Desa Tambak itu ditanam buah naga.Bupati Nina terkagum kagum dengan buah naga yang bisa ditanam di daerah pesisir. Pihaknya salut dengan Pak Warto yang mau terus berusaha.
Selain dia suskses menjalankan bisnisnya di usaha kuliner kini bisnisnya merambah ke bidang pertanian dengan mengembangkan tanaman buah mangga.”Saya bangga dengan sosok Pak Warto. Dia ulet dalam menjalankan bisnisnya dan patut di contoh oleh para generasi muda. Semangat ya Pak Warto dan tetap bantu Pemkab Indramayu dalam peningkatan PAD,”pungkas Nina. (IN-015)