27.5 C
Indramayu
Kamis, 13 Februari 2025

Syekh Panji Gumilang Luncurkan Dua Kapal Besar di Indramayu, Targetkan 50 Armada untuk Kemandirian Maritim Indonesia.

INDRAMAYU, Indramayunews.id – Peluncuran dua kapal besar, Gunung Surowiti dan Gunung Pulosari, milik Ma’had Al-Zaytun di Pantai Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, menjadi perhatian publik. Kehadiran dua kapal ini bukan sekadar proyek biasa, melainkan bagian dari visi besar Syekh Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, untuk mengembangkan sektor maritim Indonesia, Jumat(30/08/2024).

Dalam wawancara eksklusif dengan General Manager Radar Indramayu, H. Adun Sastra, di lokasi Galangan Kapal Pantai Eretan Kulon, Syekh Panji Gumilang mengungkapkan rencananya untuk membangun hingga 50 kapal pada tahun 2045. Kapal-kapal ini diharapkan dapat mendukung berbagai aktivitas maritim, terutama dalam penangkapan ikan.

Proses peluncuran kapal LKM.K 02. KM GUNUNG PULOSARI

“Potensi maritim Indonesia sangat besar, namun belum tergarap secara maksimal. Dengan memiliki armada kapal yang kuat, kita dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat posisi Indonesia di kancah maritim internasional,” ujar Panji Gumilang dengan nada tenang dan penuh keyakinan.

Syekh Panji menjelaskan bahwa target 50 kapal tersebut bukanlah sekadar wacana. Saat ini, para pekerja sudah mulai menggarap pembuatan kapal ketiga yang memiliki ukuran hampir 100 meter. Kapal ini dirancang untuk mendukung penangkapan ikan tuna sirip kuning, salah satu komoditas laut yang bernilai tinggi.

Syekh Panji Gumilang dan Tamu undangan, Doa Bersama untuk Keselamatan kapal Gunung Pulosari

Lebih lanjut, Panji Gumilang menuturkan bahwa roadmap detail telah dirancang untuk mencapai target ini, meliputi pengadaan kapal, pengembangan sumber daya manusia, hingga perbaikan infrastruktur pelabuhan. “Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, untuk mewujudkan target ini. Kami yakin, dengan sinergi yang kuat, kita dapat mencapai kemandirian maritim dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” tegasnya.

Namun, perjalanan menuju target 50 kapal ini bukan tanpa tantangan. Panji Gumilang mengakui bahwa tantangan seperti anggaran, teknologi, dan sumber daya manusia perlu diatasi dengan pendekatan inovatif. “Kami akan mengoptimalkan penggunaan teknologi, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, serta mencari sumber pendanaan yang inovatif,” tambahnya.

Jika target ini tercapai, dampak positif yang signifikan akan dirasakan, terutama di sektor perikanan dan kelautan Indonesia. Hasil tangkapan ikan dari kapal-kapal ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan santri Ma’had Al-Zaytun, tetapi juga akan dipasarkan di seluruh Indonesia.

Kapal Gunung Surowiti, yang menjadi sorotan, memiliki ciri khas cat tiga warna dominan — merah, putih, dan biru — serta dilengkapi dengan mesin Scania buatan Swedia. Kapal ini merupakan kombinasi antara tradisi dan teknologi modern, dirancang untuk berlayar selama tahunan di tengah laut.

Peluncuran kapal

Nama “Surowiti” sendiri berasal dari sebuah bukit di Desa Surowiti, Gresik, Jawa Timur, tempat asal Syekh Panji Gumilang. Di desa tersebut terdapat pesantren legendaris, Pesantren Maskumambang, tempat Syekh Panji menimba ilmu.

“itulah arti dari nama kapal tersebut,” pungkas Panji, seraya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan kapal ini, yang memakan waktu sekitar dua tahun.

Peluncuran dua kapal ini bukan hanya menjadi momen penting bagi Ma’had Al-Zaytun, tetapi juga merupakan langkah awal menuju visi besar Indonesia sebagai kekuatan maritim dunia.(Tim)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

10,540FansSuka
1,787PengikutMengikuti
1,871PelangganBerlangganan

Latest Articles