TERISI, indramayunews.id — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bergerak cepat menindaklanjuti keluhan para petani di Kabupaten Indramayu terkait sulitnya akses bahan bakar minyak (BBM) untuk mengoperasikan alat mesin pertanian (alsintan). Hal ini diungkapkan langsung oleh Mentan saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Indramayu, pada Kamis (19/12/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Mentan mendengarkan langsung permasalahan yang dihadapi petani. Ia kemudian meminta aparat setempat untuk memastikan akses BBM bagi petani tidak lagi menjadi kendala.
“BBM adalah elemen krusial dalam menekan biaya produksi hingga 50 persen, terutama dalam pengoperasian alsintan. Kami pastikan masalah ini terselesaikan agar aktivitas pertanian tetap berjalan optimal,” ujar Amran.
Selain BBM, Mentan juga memastikan kebutuhan petani lainnya seperti pupuk dan pompa air sudah terpenuhi. “Pupuk sudah naik 100 persen, dan pompa air sudah kami kirim. Terima kasih kepada Ibu Bupati Indramayu dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) atas dukungannya,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan rencana optimalisasi sembilan bendungan besar di Jawa Barat, seperti Bendungan Sadawarna dan Cipanas, untuk mendukung peningkatan produksi pangan. “Bendungan ini kami optimalkan agar produksi meningkat. Sesuai arahan Presiden Prabowo, swasembada pangan harus segera terwujud,” tegasnya.
Bupati Indramayu Nina Agustina menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pertanian, terutama padi. Menurutnya, sebagai salah satu sentra beras nasional, Indramayu memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan.
“Sektor pertanian adalah andalan Indramayu. Kami optimalkan semua potensi agar terus berkontribusi terhadap swasembada pangan,” ujar Nina.
Pemkab Indramayu, lanjut Nina, telah menjalankan berbagai program strategis untuk menjaga produktivitas lahan sawah di tengah tantangan cuaca ekstrem. Upaya koordinasi dengan BBWS juga dilakukan untuk memastikan sistem irigasi berjalan dengan baik.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, areal lahan sawah yang telah ditanam pada musim tanam II/Gadu mencapai 102.258 hektare, dengan luas panen hingga November 2024 sebesar 24.468 hektare.
“Kami berkomitmen melindungi lahan sawah agar tidak terdampak banjir dan terus berkontribusi dalam mencetak produksi beras yang berkualitas,” pungkas Nina.
Langkah konkret dari pemerintah pusat dan daerah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian Indramayu, memperkuat ketahanan pangan, serta mendorong kesejahteraan petani.(DRA)