INDRAMAYU, indramayunews.id– Berbagai upaya dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid-19 yang makin meningkat. Kali ini Puluhan Warga Pesisir Pantai Tiris (Paris) Desa Pabean Ilir mengucapkan kalimat tahlil sembari keliling kampung. Ritual itu dilakukan usai berdoa bersama dalam adat baritan sebagai tolak bala serta ikhtiar permohonan kepada Gusti Allah (Tuhan) agar dijauhkan dari segala marabahaya. Kamis, (08/07).
“Kami rencananya akan melakukan baritan dan mengucapkan kalimat tahlil keliling kampung ini selama 7 kali berturut-turut setiap Kamis malam Jumat. Hal ini sebagai upaya menolak bala,” papar sesepuh Warga Pesisir Tiris Abdul Hanan (50).
Dijelaskannya, tradisi baritan tersebut sudah lama dilakukan. Jika ada tanda-tanda bahaya seperti penyebaran Covid-19 dua tahun belakangan ini, segera warga mengadakan baritan. Akhir-akhir memang banyak yang sakit dan meninggal dunia. Intinya Baritan tersebut adalah doa bersama agar dijauhkan dari segala keburukan.
Prosesi diawali dengan Masyarakat berkumpul di tiga jembatan saluran air di masing-masing RT terdekat Ba’da Maghrib. Mereka membawa tumpeng berisi lauk pauk dan buah-buahan serta beberapa uang receh.
Kemudian tokoh agama memimpin tahlil dan dzikir secara berjamaah diikuti oleh warga. Ada juga makan bersama pasca dzikir. Setelah itu ada ‘surak’ (menabur uang receh) ke anak-anak atau masyarakat yang hadir sebagai simbol ‘lebar’ (pembebasan bencana).
Terakhir sesepuh mengarak dari ujung jembatan ke ujung yang lain sembari mengucapkan kalimat tahlil (La Illaha Illallah) untuk mengusir segala roh jahat dan bala atau keburukan dari kampung.
“Mudah-mudahan ikhtiar ini bisa mengurangi semua bahaya dan bala bencana di negeri ini. Selain tradisi ini adalah warisan dakwah dari para wali penyebar agama Islam. Ini dulu Tradisi Agama Hindu yang diubah bacaannya menjadi dzikir tahlil sekarang”. Terang salah satu Kiyai Khasanudin. (Jal)