JUNTINYUAT, indramayunews.id – Sejumlah kalangan masyarakat mempertanyakan sejauh mana tindak lanjut proses kasus meledaknya tangki kilang PT. Pertamina RU VI Balongan. Pasalnya, dalam peristiwa tersebut diduga adanya unsur kelalaian yang mengakibatkan empat putra terbaik asal Kecamatan Juntinyuat meninggal dunia.
“Masyarakat mempertanyakan sejauh mana tindak lanjut kasus tewasnya empat korban. Karena selama ini belum ada kabar beritanya. Apalagi kemarin dari keterangan Pak Kapolda Jabar juga menyampaikan masih menunggu hasil dari tim independen PT. Pertamina RU VI Balongan,”jelas Ketua LSM Radikal, Taryono alias Bagong kepada indramayunews.id di ruang kerjanya.
Taryono menjelaskan, memang dari empat keluarga korban, mereka semu menerima dengan tewasnya korban akibat ledakan tangki PT. Pertamina. Bahkan mereka telah mendapatkan bantuan uang duka dan itu sebagai bentuk rasa kemanusiaan. Hal itu terkait dengan keperdataan yang seharusnya di tempuh.
Hanya, lanjut Bagong, dengan bantuan uang duka bukan serta merta menghapuskan semua unsur tindak pidana. Karena dalam peristiwa tersebut, ada indikasi unsur kelalaian di sana. Sehingga akibat ledakan itu kata dia, mengakibatkan seseorang meninggal dunia setelah dilakukan perawatan secara intensif di RS Pertamina Pusat.
“Kelalaian ini yang ranah nya sudah masuk unsur tindak pidana. Akibat kelalaian ini menimbulkan seseorang meninggal dunia,”tegas Bagong seraya meminta tim independen dari PT. Pertamina RU VI Balongan agar segera menyerahkan hasil investigasi di lapangan sesuai apa yang di sampaikan Pak Kapolda Jabar saat membuka gebyar vaksin di Ponpes Raoudlatul Muta’alimin Kepolo Singaraja Indramayu.
Ditegaskannya, selain penderitaan yang dialami keluarga korban yang anaknya meninggal dunia. Penderitaan juga dirasakan oleh keluarga yang anaknya selamat dari maut akibat ledakan tangki.”Kami sengaja mendatangi mereka. Juga sama mengeluhkan dengan kondisi korban saat ini,” jelas Bagong dalam siaran persnya, kemarin di ruang kerjanya. (tim)