INDRAMAYU, indramayunews.id – Salah satu Tim Kuasa Hukum korban Toni SH, MH. melakukan protes ke Kantor Kejaksaan Negeri Indramayu dalam kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh guru ngaji di salah satu Pesantren di Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu, Rabu (08/09).
Upaya protes tersebut diduga terkait keterangan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang tidak sesuai dengan hasil penyidikan atau BAP terdakwa oleh Satreskrim Polres Indramayu.
Hasil keterangan JPU dalam persidangan dengan agenda dakwaan di Pengadilan Negeri Indramayu, pada hari Kamis Tanggal 2 September lalu, di duga tidak sesuai dengan hasil keterangan terdakwa dalam proses penyidikan pihak kepolisian. Sehingga permasalahan ini memicu reaksi pihak kuasa hukum korban.
“Kami merasa kecewa atas keterangan yang disampaikan oleh pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU). Atas laporan yang disampaikan oleh pihak penyidik Polres Indramayu, bahwa keterangan hasil BAP dalam penyidikan terdakwa di Polres Indramayu, tidak sesuai dengan keterangan yang di sampaikan oleh pihak JPU saat kami temui di ruang kerjanya,” jelas Toni.
“Tidak hanya itu, kami juga tidak ada pemberitahuan dari pihak kejaksaan atas agenda persidangan kemarin,” Imbuh Toni. (Wj)
