KANDANGHAUR, indramayunews.id – Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Rokaya (40) asal Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, dikabarkan sakit dan tidak bisa pulang ke kampung halamannya, karena ditahan dan harus tetap bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah majikannya di Negara Irak.
Kabar tersebut disampaikan oleh Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih kepada indramayunews.id, Sabtu (25/09).
Juwarih menceritakan, menurut keterangan dari TKW yang bersangkutan melalui via telpon, alasan majikan menahannya karena sudah membayar mahal Rokaya untuk dipekerjakan di rumah majikannya di Negara Irak.
Menurut Rokaya melalui Juwarih bahwa jika Rokaya pulang, ia harus membayar ganti rugi yang sudah dikeluarkan pihak majikannya ke agen tenaga kerja yang ada di Irak.
“Melalui kontak telpon Rokaya sudah sering ngomong minta dipulangkan sama majikannya, tapi majikannya menolak, majikan bilang ke Rokaya bahwa beli kamu itu mahal, kalau kamu mau pulang harus bayar ganti rugi,” ujar Juwarih.
Masih disampaikan Juwarih, di Irak, Rokaya bekerja di dua majikan sekaligus, majikannya merupakan kakak beradik.
“Melalui kontak telpon Rokaya sudah sering ngomong minta dipulangkan sama majikannya, tapi majikannya menolak, majikan bilang ke Rokaya bahwa beli kamu itu mahal, kalau kamu mau pulang harus bayar ganti rugi,” ujar Juwarih.
Gaji yang diterima Rokaya pun tidak sesuai, saat berangkat pada 10 Januari 2021 lalu, ia dijanjikan gaji sekitar Rp 8 juta per bulan. Namun, saat tiba di Irak, gaji yang diterima Rokaya hanya Rp 4 juta per bulan.
Dengan pekerjaan yang double dan kondisinya yang sakit parah, Rokaya mengaku tidak tahan dan ingin di pulangkan dari rumah majikannya.
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI)Â berharap, Presiden Joko Widodo bisa mewujudkan keinginan Rokaya untuk pulang ke Indonesia.
“Upaya pertama yang akan kami lakukan adalah meminta kepada pemerintah pusat untuk segera mengamankan lebih dahulu TKW tersebut untuk keluar dari rumah majikannya, karena kondisi kesehatannya makin hari makin terpuruk,” imbuhnya. (Wri)