BANDUNG, indramayunews.id — Panglima Santri sekaligus Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, batal mengerahkan komunitas pesantren untuk mengepung kantor DPR RI di Jakarta. Ia bahkan mengapresiasi permintaan maaf yang telah yang disampaikan secara terbuka kepada masyarakat Jawa Barat, oleh anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.
“Saya apresiasi dan menghargai permintaan maaf yang telah disampaikan beliau. Meski saya tidak tahu apakah itu (permintaan maaf, red) dengan keikhlasan atau karena ada tekanan,” ucap pria yang akrab disapa Pak Uu.
Diungkapkannya, ia telah siap bertolak menuju Senayan, Jumat (21/1). Dirinya bahkan mengajak komunitas pesantren yang terdiri dari kiai dan santri, untuk membuat pelaporan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.
“Karena permintaan maaf itu, kami urungkan niat ke Senayan. Padahal saya bersama kiai dan santri, telah menyiapkan segala sesuatunya,” imbuhnya.
Namun, ia mengaku akan tetap berkomunikasi secara pribadi dengan Arteria Dahlan. Agar terjalin rasa saling mengerti dan memahami, sehingga kejadian serupa tidak terulang.
“Tetap kami akan berkomunikasi secara pribadi agar beliau bisa memahami tentang Sunda. Yang terpenting, tidak akan terulang lagi hal-hal yang mendiskreditkan masyarakat Jawa Barat,” jelasnya.
Ia pun mengimbau masyarakat Jawa Barat, agar tidak memberikan reaksi yang berlebih. Karena sejatinya, masyarakat Sunda memiliki karakter yang pemaaf.
“Mari kita akhiri polemik ini dan tidak perlu dipermasalahkan lagi. Sebagai orang beriman, kita harus berakhlak seperti akhlaknya Allah SWT. Sementara Allah sendiri merupakan Al Ghaffar, Maha Pengampun,” pungkasnya. (IN-011)
