INDRAMAYU, indramayunews.id – Sejumlah kutukan dan kecaman dari sejumlah tokoh terus mengalir, pascapenyerangan terhadap pengasuh Pondok Pesantren Salaf An-Nur Desa Tegalmulya Kecamatan Krangkeng, KH Farid Ashr Wadahr. Salah satunya disampaikan Forum Pondok Pesantren Kabupaten Indramayu.
Ketua Forum Pondok Pesantren Kabupaten Indramayu, KH Syaerozi Bilal Ilyas, menyesalkan insiden penyerangan terhadap Gus Farid. Menurutnya, insiden penyerangan terhadap tokoh ulama tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun.
“Ini sangat tidak manusiawi, apalagi korban merupakan seorang tokoh ulama. Dengan alasan apa pun, tindakan penyerangan tidak dapat dibenarkan,” ujarnya kepada indramayunews.id, Rabu (9/3).
Disebutkannya, Gus Farid dikenal sebagai pribadi yang rendah hati. Meski tidak banyak bicara, Gus Farid merupakan sosok familiar yang bermasyarakat dengan lingkungan sekitar.
“Makanya saya kaget dapat kabar (penyerangan, red) ini. Karena memang beliau yang saya kenal adalah pribadi yang tawadhu, sehingga kecil kemungkinan memiliki musuh,” imbuhnya.
Pengasuh Ponpes Raudhlatul Muta’allimin Singaraja Indramayu ini, mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas insiden penyerangan terhadap Gus Farid. Hal ini diharapkan tidak sampai menimbulkan keresahan di kalangan para ulama serta umat, khususnya di Kabupaten Indramayu.
“Saya berharap pelaku dihukum dengan maksimal, yang setimpal dengan perbuatannya. Dan saya percaya, aparat penegak hukum akan selalu bertindak profesional untuk menuntaskan kasus dengan terang-benderang,” tandasnya.
Terkait insiden penyerangan Gus Farid, ia pun meminta polisi untuk mengencarkan kegiatan patroli. Khususnya di sekitar kediaman tokoh ulama serta tokoh masyarakat yang menjadi panutan banyak orang.
“Hal ini akan memberikan ketenangan di kalangan ulama serta umat. Sehingga masyarakat tidak resah dan akan merasa lebih aman, dengan kehadiran para petugas keamanan,” pungkasnya.
Sebelumnya, pengasuh Pondok Pesantren Salaf An-Nur Desa Tegalmulya Kecamatan Krangkeng, KH Farid Ashr Wadahr, diserang oleh orang tidak dikenal dengan menggunakan senjata tajam, Selasa (8/3). Belakangan, pelaku penyerangan diketahui merupakan SAK, warga Desa Dukuhjati Kecamatan Krangkeng.
Selain Gus Farid, Sang Istri, Nyai Ning Annah serta sejumlah santri juga tak luput dari aksi penyerangan oleh pelaku. Akibatnya, korban mengalami sejumlah luka akibat sabetan benda tajam. Mereka terpaksa harus mendapatkan perawatan, di Rumah Sakit Umum Daerah Mursid Ibu Syafiuddin Krangkeng Kabupaten Indramayu. (IN-011)