INDRAMAYU, indramayunews.id – Panglima Santri Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menyatakan rasa keprihatinan atas insiden penyerangan yang dialami pengasuh Pondok Pesantren Salaf An-Nur Desa Tegalmulya Kecamatan Krangkeng, KH Farid Ashr Wadahr. Ia meminta umat, untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan balasan.
Hal ini disampaikan pria yang akrab disapa Pak Uu di Pendopo Kabupaten Indramayu, Kamis (10/3). Pria yang menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat ini, mengaku sedih atas insiden yang dialami Gus Farid, sapaan akrab KH Farid Ashr Wadahr.
“Kami yang bernaung di komunitas pondok pesantren merasa prihatin dan sedih. Ulama atau kiai yang seharusnya dihormati, diserang dan dianiaya hingga mengalami luka-luka akibat sabetan benda tajam,” tuturnya.
Meskipun merasa geram dengan tindakan pelaku, ia mengimbau umat untuk tetap tenang. Tindakan balasan menurutnya, hanya menimbulkan kegaduhan baru dan tidak akan menyelesaikan masalah.
“Tetap tenang dan jangan terprovokasi dengan aksi maupun tindakan balasan. Saya paham ghirah jihad fisabilillah para santri yang jika sudah terbakar, akan melepaskan segala urusan duniawi demi membela kiai atau pun ulama panutannya,” imbuhnya.
Ia pun meminta para kiai dan ulama, untuk lebih bisa menjaga keselamatan diri dan keluarga. Sehingga kejadian serupa, tidak akan terulang di kemudian hari.
“Pintar-pintas menjaga diri. Hindari konflik sekecil apa pun, yang hanya akan memicu kejadian serupa terulang kembali,” tandasnya.
Pak Uu juga mendesak aparat penegak hukum, untuk mengusut tuntas insiden penyerangan terhadap Gus Farid. Sehingga publik akan menaruh rasa kepercayaan yang lebih, terhadap profesionalitas aparat penegak hukum.
“Harus diusut dengan tuntas. Dan saya yakin, aparat penegak hukum akan mampu menjalankan tugasnya dengan profesional,” pungkasnya.
Sebelumnya, pengasuh Pondok Pesantren Salaf An-Nur Desa Tegalmulya Kecamatan Krangkeng, KH Farid Ashr Wadahr, diserang oleh orang tidak dikenal dengan menggunakan senjata tajam, Selasa (8/3). Belakangan, pelaku penyerangan diketahui merupakan SAK, warga Desa Dukuhjati Kecamatan Krangkeng.
Selain Gus Farid, Sang Istri Nyai Ning Annah serta sejumlah santri juga tak luput dari aksi penyerangan oleh pelaku. Akibatnya, korban mengalami sejumlah luka akibat sabetan benda tajam. Mereka terpaksa harus mendapatkan perawatan, di Rumah Sakit Umum Daerah Mursid Ibu Syafiuddin Krangkeng Kabupaten Indramayu. (IN-011)