Foto: Suasana para Santri dan pelajar SMP di Ma’had Al-Zaytun tampak ceria.
GANTAR, indramayunews.id – Santernya tuduhan aliran sesat yang diarahkan ke Pimpinan Ma’had Al-Zaytun Syekh Panji Gumilang ternyata tak berpengaruh kepada kegiatan belajar mengajar (KBM). Para santri tampak belajar seperti biasa dan sepertinya tidak terjadi apa-apa di luar Pondok Pesantren.
Bahkan para wali santri yang menyekolahkan anaknya di ponpes yang konon terbesar se-Asia Tenggara itu juga menanggapinya dengan biasa saja.
“Saya sengaja datang ke Ponpes Al-Zaytun dalam rangka mau mengambil buku raport anak saya,” ucap salah satu Wali Santri dari Jakarta Selatan yang enggan disebutkan namanya.
“Anak saya sejak umur enam tahun, sudah saya masukan ke ponpes Al-Zaytun,” jelasnya.
Menurutnya, tidak terpengaruh dengan santernya tudingan miring terhadap Ponpes Al-Zaytun. Ia mengakui anaknya saat ini sudah kelas lima dan satu tahun lagi akan keluar dari tingkat SD.
“Kalau liburan sekolah saya ajak pulang dulu. Saat pandemi Covid-19, saya tak bawa pulang. Alasannya karena kasihan harus menjalani tes swab dulu,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan pelajar asal Negara Malaysia yang juga tidak mau disebut namanya. Ia mengaku enjoy dan bisa bersekolah di lembaga Al-zaytun. Karena banyak ilmu yang didapat dan sekolahnya nyaman.
“Saya senang sekolah dan menjadi santri disini. Meski diluaran ramai, tapi disini tidak terjadi apa-apa,”jelas siswi kelas sembilan.(tim)