INDRAMAYU, indramayunews.id _ Masyarakat Indramayu akan memilih calon bupati dan dan calon wakil Bupati Indramayu, Rabu, 27 November 2024 hari ini. Politik uang pun santer terjadi di tengah masyarakat guna mempengaruhi pilihan. Namun sebagian mereka (pemilih, red) tidak terpengaruh dengan hal tersebut.
Sebelum memilih tentunya masyarakat dituntut untuk tahu, siapa dan dari mana cabup dan cawabup diusung. Sehingga tidak memilih kucing dalam karung yang pada akhirnya akan berdampak pada pembangunan Indramayu lima tahun ke depan.
Demikian uraian ketiga cabup dan cawabup Indramayu yang hari ini siap bertarung untuk merebut simpati masyarakat pada Pilkada Indramayu. Berikut profil singkat ketiga pasangan calon yang siap bertarung pada Pilkada Indramayu, yaitu Bambang Hermanto, Lucky Hakim, dan Nina Agustina.
Profil Calon Bupati Indramayu 2024
1. Bambang Hermanto – Kasan Basari
Pasangan Bambang Hermanto dan Kasan Basari yang diusung oleh Partai Golkar, PAN, dan Gerindra. Bambang Hermanto adalah seorang politisi yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPR RI. Ia memiliki fokus utama pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan perekonomian lokal. Sebagai tokoh yang dekat dengan sektor pertanian, Bambang menawarkan solusi untuk meningkatkan efisiensi distribusi hasil panen di Indramayu. Bahkan dia menjamin persediaan pupuk para petani karena ia merupakan distributor pupuk, selain berbisnis di bidang transportasi.
Pasangannya, Kasan Basari, adalah birokrat berpengalaman yang pernah menduduki sejumlah posisi penting dalam dunia politik dan pernah duduk di bangku legislatif. Rekam jejak Kasan dalam bidang administrasi pemerintahan dianggap sebagai nilai tambah bagi pasangan ini.
Ia sebelumnya adalah seorang kepala desa atau kuwu, setelah itu ikut dalam pencalonan legislatif. Bos kerupuk ini pernah duduk sebagai anggota DPRD Indramayu dan DPRD Provinsi Jabar dan sekarang juga masih tercatat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra pimpinan Presiden Prabowo.
Dalam visi-misinya, Bambang dan Kasan berkomitmen untuk mengedepankan program-program yang pro-petani, salah satunya dengan memberikan akses lebih luas terhadap teknologi dan modal usaha.
“Kami ingin menjadikan Indramayu sebagai pusat agribisnis modern yang mampu bersaing di tingkat nasional,” kata Bambang.
2. Lucky Hakim – Syaefudin
Pasangan kedua yang menjadi perhatian adalah Lucky Hakim dan Syaefudin. Lucky Hakim, seorang mantan artis dan politisi, sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu tapi mundur di tengah jalan. Karena tidak sejalan dengan Bupati Nina.
Kiprahnya di dunia politik sering menjadi sorotan karena pernah bersitegang dengan Bupati Indramayu, Nina Agustina. Berpasangan dengan Lucky adalah Syaefudin, mantan Ketua DPRD Indramayu. Syaefudin, yang memiliki pengalaman legislatif yang luas, dikenal sebagai tokoh yang mampu membangun jejaring politik yang kuat di tingkat lokal. Pasangan ini diusung oleh koalisi partai-partai seperti NasDem, PKS, Hanura, Gelora, PKN, Partai Buruh, dan PBB. Dalam kampanye mereka, Lucky dan Syaefudin menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan pemerintahan daerah. “Kami ingin membangun Indramayu yang lebih modern dan transparan, dengan memanfaatkan teknologi digital dalam pelayanan publik,” kata Lucky dalam salah satu sesi kampanye.
- Nina Agustina _ Tobroni, dengan dukungan PDIP dan PKB, memiliki basis massa yang besar. Nina dari kalangan nasional yang merupakan cabup petahana. Ia berhasil membawa Kabupaten Indramayu dengan Visi Indramayu Bermartabat. Selama tiga tahun setengah memimpin Indramayu, kebijakan putri dari mantan Kapolri Jendral Da’i Bachtiar ini berpihak kepada masyarakat kecil.
Salah satu program yang benar_benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat adalah Program UHC, dimana program tersebut menjamin kesehatan masyarakat melalui berobat gratis pada setiap tingkatan. Mereka (warga, red) dibuatkan kartu BPJS kelas tiga dengan dibiayai oleh Pemkab Indramayu melalui APBD dengan nilai miliaran rupiah.
Sementara Tobroni, merupakan tokoh pendidikan yang juga adik kandung anggota DPR RI, Dedi Wahidi itu telah lebih dari 20 tahun mengabdi sebagai guru, kepala sekolah hingga rektor. Pengabdiannya lebih banyak dicurahkan di Yayasan Darul Maarif Kaplongan atau Kampus Hijau, Indramayu.
Pria kelahiran Indramayu 13 September 1973, memulai karirnya di dunia pendidikan sejak tahun 1998 sembari menempuh pendidikan S1 program studi Matematika Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Tobroni lulus dari UGJ tahun 2000.
Ia kemudian diangkat sebagai pegawai negeri sipil pada akhir tahun 2001. Setahun berikutnya, ia mengemban amanah sebagai kepala SMK NU Kaplongan. Di tangan Elang, sapaan akrab Tobroni, SMK NU Kaplongan berkembang pesat hingga menjadi sekolah swasta dengan jumlah siswa terbanyak di Cirebon Raya.
Tobroni juga tercatat sebagai Wakil Ketua Musyawarah Komunikasi Kepala Sekolah (MKKS) SMK Jawa Barat, Pembina Forum Kepala Sekolah SMK Swasta (FKKS SMKS) Jawa Barat serta Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Jawa Barat.
Di Dunia pendidikan, karir Tobroni terus melesat hingga menjadi Rektor Universitas Darul Maarif Indramayu (sebelumnya STKIP NU Indramayu) hingga saat ini.
Tak hanya sukses di dunia pendidikan, suami dari Rusnawati itu juga merupakan sosok yang aktif berorganisasi sejak usia muda. Terutama organisasi dalam naungan Nahdlatul Ulama (NU). Tobroni tercatat sebagai Ketua PAC GP Ansor pada tahun 1994-1998.