28.6 C
Indramayu
Rabu, 12 Februari 2025

Petani Indramayu Merugi Akibat Serangan Hama Burung Pipit, Pendapatan Menurun hingga 50 Persen

INDRAMAYU, indramayunews.id – Serangan hama burung pipit atau burung bondol menjadi ancaman serius bagi petani padi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Ribuan burung pemakan biji ini menyerang tanaman padi yang siap panen, menyebabkan kerugian besar bagi para petani. Akibat serangan ini, pendapatan petani menurun hingga 50 persen dari pendapatan normal.

Di Kecamatan Patrol, serangan burung pipit terjadi hampir setiap musim panen dan sangat meresahkan. Berbagai upaya seperti memasang umbul-umbul, membuat orang-orangan sawah, hingga melemparkan petasan kecil untuk mengusir burung, hanya memberikan efek sementara. Burung-burung tersebut kembali datang dan memakan biji padi.

“Serangan burung pipit ini membuat kami terpaksa memanen sebagian padi lebih awal, meskipun masih hijau, agar tidak habis dimakan burung. Jika dibiarkan, lahan seluas satu hektare bisa habis tak tersisa,” ujar H. Roni, petani di Kecamatan Patrol, Senin (13/1/2025).

H. Roni menambahkan, kondisi ini diperparah oleh keterlambatan pola tanam serentak akibat distribusi air yang tidak optimal. Hal ini membuat burung-burung pipit berkumpul di area lahan yang lebih dahulu panen.

“Burung-burung ini datang berkelompok dengan jumlah ribuan. Meskipun ada orang, mereka tidak takut. Kami terpaksa menggunakan petasan kecil, tapi tetap saja mereka kembali,” keluhnya.

Para petani berharap adanya perhatian serius dari pemerintah untuk memberikan solusi yang efektif guna mengatasi masalah ini. Selain itu, mereka juga meminta perbaikan dalam distribusi air agar pola tanam serentak dapat diterapkan secara optimal, sehingga serangan burung pipit dapat diminimalkan.

“Solusi konkret dari pemerintah sangat kami harapkan, baik itu bantuan teknologi pengusir burung atau pola pengelolaan lahan yang lebih baik,” tutup H. Roni.

Hama burung pipit menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi petani padi di Indramayu. Jika tidak segera diatasi, dampaknya bisa meluas dan mengancam ketahanan pangan di wilayah tersebut.(Ibeng)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

10,540FansSuka
1,787PengikutMengikuti
1,871PelangganBerlangganan

Latest Articles