Diduga Ada Pemalsuan Data Oleh Oknum Petugas Bank
PATROL, indramayunews.id – Sebanyak 7 orang Pegawai Negeri Sipil yang berstatus sebagi guru Sekolah Dasar (SD) yang mengaku namanya dicatut sebagai nasabah pinjaman kredit di Bank BJB unit Kecamatan Terisi mendatangi Kantor Bank BJB Cabang Patrol Kabupaten Indramayu, Kamis (06/01).
Ketujuh korban itu diantaranya bernama Didi Rudiantoro (50) Enceng Rukabana warga Kecamatan Anjatan (48) Siti Khaeriyah (51) Supardi (58) Tati Budihartati (45) Soja (61) Nurlaeli (42), mereka merupakan warga Kecamatan Anjatan.
Kedatangan mereka ke kantor Bank BJB Cabang Patrol, menanyakan kepada pihak bank BJB terkait dengan dugaan pemalsuan data nama mereka, yang dijadikan sebagai nasabah kredit ke Bank BJB unit Terisi yang diketahui nilai pinjamannya sebesar puluhan hingga ratusan juta rupiah, dengan jaminan sertifikat guru.
Salah satu korban bernama Enceng Rukbana salah satu guru yang mengajar di SDN 1 Salam Darma itu mengaku tidak pernah mengajukan kredit ke pihak Bank BJB unit Terisi. Namun ia punya tagihan yang harus dibayarkan ke pihak bank BJB selama satu tahun lebih sebesar Rp. 167 juta.
“Saya tidak merasa punya pinjaman kredit di bank BJB unit Kecamatan Terisi, tiba tiba saya punya tagihan angsuran sebesar itu. Bahkan setiap triwulan sekali tunjangan dari sertifikasi saya selalu berkurang dan saya tidak tahu ada pemotongan untuk biaya apa, ternyata belakangan ini saya tahu untuk biaya angsuran pinjaman yang saya tidak tahu dokumen kreditnya seperti apa,” Tutur Enceng.
Kuasa hukum korban Kusyana, S.E., S.H., M.H. ketika dikonfirmasi indramayunews mengatakan, pihak BJB diminta segera menyelesaikan permasalahan ini dengan cepat, bahkan pihaknya sudah tiga kali mengadakan pertemuan dengan pihak perwakilan BJB Cabang Patrol, namun belum ada titik temu.
“Kami sebagai pihak kuasa hukum korban, meminta agar pihak bank BJB Cabang Patrol harus segera melakukan upaya dalam menyelesaikan masalah ini, jangan sampai permasalahan ini berlarut,” Jelas Kusyana.
“Kami akan akan berusaha terus secara maksimal, termasuk memberikan surat ke Bupati Indramayu dan tembusan ke bank BJB ke Dinas pendidikkan, OJK dan beberapa pihak yang dirasa perlu dan berkompeten,” Imbuhnya.
Sementara itu pihak bank BJB Cabang Patrol yang diwakili oleh Andi didampingi mantan kepala bank BJB KCP Terisi Dedi Sudrajat memaparkan, pihaknya masih menunggu hasil keputusan pihak kantor wilayah Jawa Barat.
“Sebenarnya permasalahan ini sudah ditangani oleh kantor pusat dalam hal ini Kanwil Jabar. Kami masih menunggu hasil audit dari pihak Kanwil dan kami tidak bisa memutuskan jawabannya sekarang,” Kilahnya. (Krn)