SERANG, indramayunews.id – Pemerintah Kabupaten Indramayu melaksanakan studi banding ke Pusat Penelitian Pengembangan Dan Penerapan Teknologi Mikrobiologi Google Cinangka, Kabupaten Serang Banten, Sabtu (12/3). Hal ini dilakukan untuk menjajaki varietas padi Trisakti, yang kini tengah dikembangkan di laboratorium.
Menurut penemu mikrobiologi Google, Prof Dr Ir Ali Zum Mashar, padi Trisaksi dianggap sebagai varietas yang banyak menguntungkan petani. Varietas ini dapat dipanen dengan jangka waktu yang cukup singkat.
“Rata-rata tanaman padi baru bisa dipanen di usia 90 hari, atau bahkan lebih. Sedangkan untuk varietas Trisakti ini hanya 75 hari, dari masa tanam hingga musim panen,” tuturnya.
Selain masa waktu yang lebih pendek, varietas Trisaksi lebih tahan terhadap serangan berbagai macam hama. Hal ini tentunya berimbas pada peningkatan produktivitas hasil panen.
“Hasilnya juga bisa melebihi dari varietas-varietas sebelumnya. Per hektarnya bahkan bisa mencapai 20 ton,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA berharap, kerjasama ini dapat meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Indramayu. Selain mempertahankan predikat sebagai lumbung padi nasional, produktivitas hasil panen diharapkan akan mampu mengangkat derajat kesejahteraan petani di Kabupaten Indramayu.
“Tentunya hal ini menjadi kabar baik bagi petani di Indramayu. Semoga kerja sama ini menjadi jawaban, dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Indramayu,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kabupaten Indramayu merupakan lumbung padi nomor satu di Indonesia. Dengan luas lahan mencapai 226 ribu hektar lebih, Kabupaten Indramayu mampu menghasilkan hingga lebih dari 1,3 juta ton gabah kering giling (GKG), atau sekira 782.132 ribu ton beras per tahun. (IN-011)
