INDRAMAYU – Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, yang terletak di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, telah mencapai usia 25 tahun. Di usianya yang ke-1/4 abad, ponpes yang dipimpin oleh Syekh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang ini telah menjadi pelopor pengembangan budaya toleransi dan perdamaian menuju masyarakat yang sehat, cerdas, dan manusiawi.
Puncak perayaan HUT ke-25 Al-Zaytun berlangsung di Masjid Rahmatan Lil Alamin pada Selasa, 27 Agustus 2024. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh lintas agama, dengan tema “Indonesia Raya 1000 Tahun ke Depan dengan Semangat Remontada from Within” atau kebangkitan kembali dari dalam diri dengan semangat Pancasila.
Dalam kuliah umum nasional, hadir sejumlah tokoh nasional sebagai pemateri, di antaranya Prof. Dr. (H.C) Dahlan Iskan, Meyjen TNI (Purn) Kivlan Zen, S.I.P., M.Si., Ahli Pertahanan dan Keamanan, serta Komjen Pol (Purn) Dra. H. Susno Duadji, S.H., M.Sc. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan RI, Drs. Amich Alhumami, M.A., M.Ed., Ph.D., juga turut hadir dan memuji perkembangan pesat Ponpes Al-Zaytun di bawah kepemimpinan Syekh Panji Gumilang.
Dalam sambutannya, Drs. Amich Alhumami menyatakan, “Melalui tangan dingin Syekh Panji Gumilang, ide dan gagasannya sangat luar biasa, memberikan semangat dan motivasi jauh ke depan. Semua orang harus memiliki ide dan gagasan ke depan, seperti Syekh Panji yang memiliki gagasan Indonesia Raya 1000 tahun ke depan.”
Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, H. Suwenda, S.Dos., M.Si., menyampaikan kebanggaannya atas kehadiran Ponpes Al-Zaytun sebagai institusi pendidikan yang konsisten memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa, baik dalam segi moral, intelektual, maupun spiritual.
Gagasan Indonesia Raya 1000 Tahun ke Depan
Tema tahun ini, “Gagasan Indonesia Raya 1000 Tahun ke Depan dengan Semangat Remontada from Within,” menurut Suwenda, merupakan refleksi dan visi yang relevan dengan tantangan masa kini dan masa depan. “Sebagai negara besar dengan potensi yang luar biasa, kita harus mampu melihat ke depan dengan optimisme yang kokoh dalam rentang 1000 tahun ke depan,” ujar Suwenda.
Remontada from Within, menurutnya, menggambarkan kebangkitan dari dalam diri kita sendiri sebagai bangsa, bukan hanya berlandaskan kekuatan fisik dan material. “Mari kita jadikan momentum ulang tahun ke-25 Al-Zaytun ini sebagai titik awal untuk merajut kembali, lebih besar, Indonesia menuju Indonesia Raya 1000 tahun ke depan yang berdaulat, maju, adil, dan makmur,” tegasnya.
Syekh Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al-Zaytun, dalam sambutannya menekankan pentingnya pengamalan Pancasila. Ia menyebutkan bahwa banyak yang berbicara tentang Pancasila, tetapi sedikit yang mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Dengan gagasan Indonesia Raya 1000 tahun ke depan, kita sudah punya landasan yang kokoh untuk masa depan yang harus berdasarkan Pancasila,” jelas Syekh Panji.

Ketua Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), Datuk Sir Imam Prawoto, juga menyampaikan terima kasih kepada Syekh Panji Gumilang atas kontribusinya dalam memberikan pondasi kuat serta motivasi kepada seluruh pengurus yayasan dan civitas akademika Al-Zaytun. “Kami atas nama pribadi dan yayasan tak bisa berbuat banyak tanpa ada dukungan dari semua pihak untuk kemajuan Ponpes Al-Zaytun,” ungkapnya.
Kehadiran Tokoh Lintas Agama
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh lintas agama, termasuk Prof. Dr. (H.C.) Dahlan Iskan; Drs. Amich Alhumami, Ph.D.; H. Suwenda, S.Sos., M.Si.; Dr. Budhy Munawar Rachman; Muhammad Wahyuni Nafis, M.A.; Drs. Ch. Robin Simanullang; Ahmad Ruzizan Maphilindo dari Malaysia; Santiamer Silalahi; Dr. Amir Aritonang, M.Th.; Pendeta Ferdinand Pinontoan; Pendeta Johannes L. Patti; Pendeta Roni Wowor Yusuf; Dr. Sudirman Abbas, M.A.; Pdt. Ir. Danny Soepangat; Yusuf Mujiono; serta Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, S.I.P., M.Si.
Para tokoh lintas agama ini turut hadir untuk memberikan pandangan dan mendukung keberagaman dan toleransi yang menjadi semangat Ponpes Al-Zaytun dalam membangun bangsa.(DRA)