28.3 C
Indramayu
Jumat, 28 Maret 2025

Ngarot Dilaksanakan Sebagai Warisan Budaya Leluhur

Indramayu, Indramayunews.id– Sebutan Kota Ngarot  Sampai kini melekat bagi desa Lelea kecamatan Lelea kabupaten Indramayu Jawa barat, yang merupakan desa pertama di yang ada di kabupaten Indramayu yang melaksanakan adat desa turun temurun.

Walaupun hingga kini virus Corona 19 masih mewabah dan hampir hilang, upacara adat Ngarot tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Karena masyarakat khusunya desa Lelea rindu akan upacara adat yang pada masa pandemi tahun kemarin hanya sekedar dilaksanakan tidak seramai sekarang ini.

Kuwu desa Lelea Raidi meminta maaf karena upacara yang biasanya dilaksanakan setiap tahun dan kemeriahan dengan bermacam-macam pentas hiburan mulai dari ronggeng ketuk (tepuk tiku), jidur (tanjidor) karena masa pendemi pelaksanaan Ngarot dalam beberapa tahu kemarin pelaksananya sangat sederhana.

“Kami selaku pemerintah desa lelea meminta maaf kepada masyarakat khususnya desa Lelea karena dalam beberapa tahun kemarin upacara adat Ngarot Dilaksanakan secara sederhana dan insyaallah tahun depan setelah virus Corona benar-benar hilang kita akan melaksanakan upacara Ngarot dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelum virus Corona mewabah” terangnya.

Raidi menambahkan, Ngarot adalah salahsatu upacara adat menyambut musim tanam/musim garapan sawah yang dilaksanakan masyarakat di Desa Lelea, dan biasanya upacara adat Ngarot sendiri dilaksanakan mendekati musim penghujan.

Menurut Raidi ada beberapa tahapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan upacara adat Ngarot. Mulai sehari sebelum pelaksanaan Ngarot dilakukan persiapan ritual menata sesajen dan doa bersama menjelang upacara tradisi Ngarot dilaksanakan.

Tahapan selanjutnya yaitu merias kasinoman Ngarot, baik pria maupun wanita. Dimana khusus untuk kasinoman Ngarot wanita dibutuhkan waktu yang cukup lama karena untuk kasinoman wanita akan dihiasi dengan berbagai macam bunga yang dipasangkan di kepala. Tetapi sebaliknya untuk kasinoman laki-laki hanya mengenakan seragam berupa baju khas yaitu komprang/komboran yang berwarna hitam mulai dari baju,celana serta ikat kepala (Iket).

Selanjutnya, setelah semua kasinoman wanita dan laki-laki selesai mengenakan baju adat, mereka dikumpulkan di halaman rumah Kuwu untuk selanjutnya di arak bersama Kuwu, pamong desa mengelilingi desa hingga tapal batas desa dan selanjutnya berkumpul di aula balai desa untuk mengikuti prosesi upacara adat Ngarot.

Upacara adat Ngarot sendiri diawali pembacaan pituah kokolot Desa, amanah kepala desa, pemberian sarana pertanian mulai dari bibit padi, air kahirupan (air kehidupan), sarana pertanian berupa cangkul, pedang dan topi caping dan juga dedaunan yang terdiri dari daun klaras (daun pisang kering), bambu kuning, daun andong dll.

Setelah prosesi penyerahan sarana pertanian yang diberikan kepada kasinoman wanita dan laki-laki, acara dilanjutkan dengan pertunjukan hiburan berupa ronggeng ketuk (tepuk tiku) tari topeng dan jidur (tanjidor).

“Mudah-mudahan upacara adat Ngarot yang dilakukan dapat membawa berkah serta keberhasilan yang melimpah khususnya kepada para petani” jelasnya.

Pelaksanaan upacara adat Ngarot sebelum adanya pandemi virus corona melanda Indonesia, waktu pelaksanaanya hampir memakan waktu lebih dari setengah bulan, Dimana sebelum pelaksanaan upacara adat Ngarot banyak para pedagang yang berdatangan dari berbagai kota bahkan luar kabupaten Indramayu. untuk tahun ini pelaksanaan upacara adat Ngarot dilakukan secara sederhana dan sedikit meriah karena di hadiri orang nomor satu Indramayu.(Mhd)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

10,540FansSuka
1,787PengikutMengikuti
1,871PelangganBerlangganan

Latest Articles