INDRAMAYU, indramayunews.id– Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak perekonomian masyarakat. Salah satunya pedagang jus di daerah Kepandean Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jumat (16/07).
“Ya ada penurunan pembeli sampai 50 persen. Biasanya mereka sembari minum jus sembari nongkrong di depan kedai. Tapi sekarang sudah tidak bisa. Harus dibawa pulang,” ungkap pedagang jus Umi (25).
Ditambah lagi, lanjut Umi, ada penyekatan di jalan protokol Kepandean Kampung Arab hingg Bunderan Mangga. Sehingga warga yang melintas biasanya menjadi potensi pembeli jadi berkurang drastis.
“Belum lagi jam buka dibatasi hingga pukul 20.00 saja. Biasanya kita buka sampai jam 21.00 WIB atau 22.00 malam. Tapi karena PPKM Darurat, jadi berkurang jam operasional kita,” imbuhnya.
Termasuk yang terkena dampak PPKM Darurat adalah pedagang baso dan mie ayam di wilayah Karang Turi Jalan Yos Sudarso hingga Jalan Raya Pabean Udik.
“Baso dan mie ayam biasanya pada makan di tempat. Tapi karena aturan PPKM, mereka harus bungkus dan dibawa pulang. Mungkin karena itu, pembeli jadi berkurang. Ada penyekatan di Bundaran Ikan juga menyulitkan para pelanggan melintas ke tempat saya,” papar pedagang baso Mas Gun.
Para pedagang berharap aturan PPKM Darurat tidak diperpanjang lagi. Sebab jika diperpanjang, makan akan sangat beresiko penurunan pendapatan usaha mereka. (Jal)
Semoga PPKM segera berakhir. Sudah saatnya Pemerintah mengambil solusi tuntas untuk mengatasi pandemi ini agar tidak terus berkepanjangan. Rasulullah SAW telah memberikan teladan dalam menangani pandemi adalah dengan lockdown. “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Bukhari). Adapun ketika lockdown, masyarakat akan dipenuhi segala kebutuhannya. Itu menjadi sebuah keniscayaan jika negara ini menjadikan aturan Ilahi sebagai aturan hidupnya. Semoga dunia segera terbebas dari covid-19..